Jumat, 20 Juni 2008

Katakan Pada KEKASIHKU

Sayangku,Kekasih Hatiku

Saat itu kau terlelap di relung malam
Kuinginkan tidurmu nyenyak dalam lelapmu
Apakah kau sedang bermimpi.
Adakah aku di mimpimu.
Apakah kau dapat mengerti..
Sesuatu yang ada di mimpiku..
Bila itu ku ungkapkan padamu.
Apakah kau dapat merasakanya.
Bahwa banyak jalan untuk kita saling memiliki.
Banyak hal indah yang ingin kubagikan hanya untuk dirimu.
Apakah pantas kau kumiliki,krn aku tak pantas buatmu.
Apakah harus kubayar Rasa Hatimu dengan “Harga Hidupku.”
Kuharap kau dapat mengerti apa isi hatiku.

Sayangku,Kekasih Hatiku

Yang dapat ku katakan hanyalah...
Ku kan slalu mengenangmu di hatiku.
Dalam khayalku slalu terbayang senyumu yang sejukan jiwaku.
Janganlah Kau Cintai Aku seperti bunga, karena bunga mati kala musim berganti, Cintailah Aku seperti sungai NIL sebab Sungai Nil mengalir selamanya Walaupun disana Tak mengenal Turunya Hujan.Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan kaca, tapi tancapkan dalam pikiranmu, bahwa ada Diriku yang akan bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali pecahan kaca itu. Sehingga kamu akan menjadi utuh kembali.
Seperti jiwa yang telah menjerat hatiku
Aku tak tau apakah ini.
Yang dinamakan Kerinduan Cinta.
Karena...Kau ada.

Sayangku,Kekasih Hatiku

Kenalilah musim hujan yang basah.
Dan kemarau yang meranggaskan daun-daun kering.
Di sepanjang hari dalam dua belas purnama.
Karena cintaku bersemi di dua musim.
Kenalilah gelisah angin di antara buluh-buluh bambu.
Yang meliuk ke kanan dan meliuk ke kiri.
Yang menggemerisik di antara sunyi.
Karena ada bisikan tentang gelisahku.
Ketika senja turun di bukit-bukit tak berpenghuni.
Ada rona yang dilukiskan pada latar langitnya.
Merah membara dan kadang-kadang lembayung.
Kenalilah warnanya yang disapukan dari rinduku.
Ketika malam beranjak,bintang bergelip..taat mengikuti munculnya
Rembulan..menyapu sinarnya di Jagat Raya.
Lihatlah betapa indahnya..senyumanku untuk kau pandangi ketika.
Aku dan kamu berada jauh terpisah waktu dan keadanku.
Karena disitulah hatiku berada dalam tunaian cerahnya malam.
Ketika Pagi menjelang embun-embun pagi menetes dari pangilan hari
Mentari memenuhi kewajibanya menyinari bumi..membawa berkah bagi alam semesta.
Tapi Kasih…tak kah kau rasakan hangatnya sinar itu spt Jiwaku pd Dirimu Jua. Menantimu,merindukanmu,menyeruak Kedamaian wajahmu nan Anggun bagaikan Anggur yang ranum,semanis manfaat buah Kurma diwaktunya..Harum Nafasmu bagaikan Bunga Melati merekah Sore hari,Sungguhku amat Mendambakan Dirimu utuh membagi rasa ini hanya Kepadaku.Tanpa waktu juga batas Kuberanjak,Kuberada,dan Ku Ada..dalam ….sebuah tempat tanpa Kau tahu.

,,,,,,

Tidak ada komentar: